RESUME MATERI KULIAH UMUM : "Menakar Masa Depan Indonesia Dalam Bingkai Reformasi Birokrasi & Otonomi Daerah"
Nama
:
Rega Aditya
NIM
: B1B121003
MK
: Keuangan Negara
JADWAL : KAMIS 12:00 – 14:30 [Kelas A - Ruang 6]
Sesi
I
Narasumber
I: Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ
Reformasi birokrasi sebagai tools
percepatan prioritas kerja presiden dan pembangunan nasional.
PRIORITAS
KERJA PRESIDEN
1.
PEMBANGUNAN
SDM
2.
MEMPERCEPAT
DAN MELANJUTKAN PEMBANGNAN INFASTRUKTUR
3.
UNDANG
INVESTASI SELUAS-LUASNYA UNTUK MEMBUKA LAPANGAN PEKERJAAN
4.
REFORMASI
BIROKRASI
5.
APBN
YANG FOKUS DAN TEPAT SASARAN
Reformasi birokrasi bertujuan membuat Birokrasi yang bersih dan akuntabel dan birokrasi yang kapabel serta pelayanan
publik yang prima.
9
PROGRAM PERCEPATAN BIROKRASI DIGITAL INDONESIA (Bi Di) 2020-2024
1.
Transformasi Organisasi berbasis Kinerja dan agile
2.
Transformasi Jabatan Fungsional
3.
Kebijakan Publik berbasis Big Data and Al
4.
Four Line of Defense (Sistem Pengawasan
5.
Transformasi Squad Model
6.
Transformasi SPBE+ SuperApps
7.
Digital Servic (Pelayanan Publik dalam genggaman)
8.
Collaborative Working K/L/P Berbasis Kinerja (SAKP)
9.
Talent Management & Mability SDM
Grand
Design Reformasi Birokrasi adalah rancangan induk yang berisi arah kebijakan
pelaksanaan reformasi birokrasi nasional untuk kurun waktu 2010-2025. Sedangkan
Road Map Reformasi Birokrasi adalah bentuk operasionalisasi Grand Design
Reformasi Birokrasi yang disusun dan dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali dan
merupakan rencana rinci reformasi birokrasi dari satu tahapan ke tahapan
selanjutnya selama lima tahun dengan sasaran per tahun yang jelas.
Permasalahan Birokrasi
Ada beberapa
permasalahan utama yang berkaitan dengan birokrasi, yaitu:
a. SDM
Aparatur,. Masalah utama SDM aparatur negara adalah alokasi dalam hal kuantitas,
kualitas, dan distribusi PNS menurut teritorial ( daerah) tidak seimbang, serta
tingkat produktivitas PNS masih rendah. Manajemen sumber daya manusia aparatur
belum dilaksanakan secara optimal untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja
pegawai, dan organisasi. Selain itu, sistem penggajian pegawai negeri belum
didasarkan pada bobot pekerjaan/jabatan yang diperoleh dari evaluasi jabatan.
Gaji pokok yang ditetapkan berdasarkan golongan/ pangkat tidak sepenuhnya
mencerminkan beban tugas dan tanggung jawab. Tunjangan kinerja belum sepenuhnya
dikaitkan dengan prestasi kerja dan tunjangan pensiun belum menjamin
kesejahteraan.
b. Pelayanan
publik , Pelayanan publik belum dapat mengakomodasi kepentingan seluruh lapisan
masyarakat dan belum memenuhi hak-hak dasar warga negara/ penduduk.
Penyelenggaraan pelayanan publik belum sesuai dengan harapan bangsa
berpendapatan menengah yang semakin maju dan persaingan global yang semakin
ketat.
c. Pola
pikir (mind-set) dan budaya kerja
(culture-set) Pola pikir (mind-set)
dan budaya kerja (culture-set)
birokrat belum sepenuhnya mendukung birokrasi yang efisien, efektif dan
produktif, dan profesional. Selain itu, birokrat belum benar-benar memiliki
pola pikir yang melayani masyarakat, belum mencapai kinerja yang lebih baik
(better performance), dan belum berorientasi pada hasil (outcomes).
Pemanfaatan
digital dimanfaatkan sebagai saran dalam mendukung dalam pelayanan dengan
menggunakan tata kelola pemerintahan digital, Perkembangan Birokasi berjalan
sangat lamban karena banyaknya wilayah belum melaksanakan reformasi birokrasi
maupun melaporkannya. Reformasi birokrasi pemerintahan daerah masih sangat
sedikit dilakukan sedangkan dalam pemerintahan desentralisasi tulang punggung
pemerintahan berada dalam daerah contoh kabupaten/kota karena pemerintahan desa
telah memiliki kewenangan dalam birokrasi. Urusan Birokrasi Profesional harus
dapat kita lakukan agar dapat menghilangkan culture Birokasi lama dengan hal
tersebut agar tercapainya Birokasi Profesional dilihat dari sistem instansi
pemerintah kita dapat melihat bagaimana kinerja dari birokasi dalam perencanaan
penganggaran dalam RAPBD dengan melihat hal tersebut kita dapat melihat
bagaimana kinerja birokasi dalam kegiatan yang dilaksanakan apakah memiliki
kesinambungan maupun penggunaan anggaran yang tepat sasaran.
perkembangannya
perekonomian didasarkan pada kinerja pemerintah melalui program pemerintah
melalui agenda prioritas percepatan reformasi birokrasi 2022-2024.
1. Pembangunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
2. Percepatan Mal Pelayanan Publik Digital
3. Percepatan Reformasi Birokrasi di Daerah
4.
Pembangunan basis reformasi birokrasi
Program
dalam pemerintah untuk mencapai Reformasi harus memperhatikan perencanaan,
penganggaran, penyusunan organisasi, manajemen kinerja sumber daya manusia, dan
proses bisnis, Reformasi Birokrasi harus dilakukan dengan Penataan yang baik
dikarenakan merupakan kinerja yang unfinish.
Selanjutnya
sistem akuntabilitas kinerja diwujudkan melalui kinerja dari suatu badan dalam
melaksanakan tugasnya, program Reformasi Birokrasi secara sederhana bertujuan
untuk mempercepat keputusan ataupun kinerja organisasi dengan agenda dari
reformasi birokrasi untuk mencapai perbaikan pelayanan. Reformasi Birokasi
dalam Indonesia melalui UU No.23/2014 tentang pemerintahan daerah sehingga
pemikiran revisi dikarenakan faktor-faktor maupun mengadaptasian dalam
pelayanan.
Sesi
II
Narasumber
II: Nazaki,S.Sos.,M.Si
Menakar
Masa Depan Indonesia dalam Bingkai Reformasi Birokrasi dan Otonomi Daerah
Isu-Isu Otonomi Daerah
Prinsip Pemerintahan
Daerah Menurut UUD 1945
18 -1(Negara dibagi
atas daerah provinsi, dan provinsi dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap
provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan daerah.)
18 -2(Pemerintahan
daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan.)
18 -5(Pemerintahan
daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang
oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.)
18B -1,2 (Negara mengakui
dan menghormati: - satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau
bersifat istimewa yang diatur dengan UU. - kesatuan2 masyarakat hukum adat
beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan NKRI, yang diatur dalam UU.)
Mengapa harus berotonomi?
“MENYELESAIKAN PERMASALAHAN SETEMPAT DENGAN CARA
SETEMPAT OLEH ORANG SETEMPAT UNTUK KESEJAHTERAAN SETEMPAT YANG
BERKESINAMBUNGAN”
ISU Otonomi daerah
·
Kewenangan
·
Kepentingan elit
·
Anggaran( keingingan masyarakat vs
kepentingan elit)
·
Politik identitas
·
Sumber pendapatan
·
Isu pergeseran kekuasan elit vs isu
melayani masyarakat
Isu Kepulauan Riau
Riau yang wilayahnya 96% laut atau perairan dan
hanya 4% daratan mempunyai banyak isu-isu yang berkaitan erat dengan perairan.
·
Kewenangan Laut > Provinsi/Daerah
Kepulauan (UU)
·
Perbatasan Laut Negara
·
Peningkatan Pendapatan
·
Urusan Transportasi / Konektivitas
·
Rantai Pasok
·
Pemekaran Kabupaten/Provinsi
·
Birokrasi Daerah / Layanan Publik
Narasumber
III: Haunan Fachry,S.I.P.,M.A
Refleksi Otonomi Daerah dan Reformasi Birokrasi
Kalimantan Barat
•
Tujuan
OTDA Tidak Sekedar Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
•
Tapi
Bagaimana Pemda Membangun Kemandirian Anggaran.
Bergantung Dengan Pusat
•
Banyak Kabupaten/Kota Di Kalimantan Barat Yang
Bergantung Dengan Dana Transfer Dari Pusat.
•
PAD Belum Begitu Maksimal Menyokong Pembangunan
Daerah.
•
Banyak potensi PAD bocor.
Derah ketapang PAD nya
sangat kecil sekitar 8,8%.
Kabupaten sekadau PAD-nya
10 kali lipat lebih kecil dari transfer pusat.
Problematika Perbatasan Negara
•
Sambas,
Bengkayang, Sanggau, Sintang Dan Kapuas Hulu Merupakan Daerah Yang Berbatasan
Langsung Dengan Malaysia.
•
Sepanjang
Garis Perbatasan Tersebut Terdapat 50 Jalur Jalan Setapak Yang Menghubungkan 55
Desa Di Wilayah Perbatasan Kalbar Dengan 32 Kampung Di Sarawak.
•
Pembangunan
Infrastruktur Dan Human Security Sangat Memprihatinkan
Pengelolaan Potensi Pariwisata
·
Banyak lokasi wisata di Kalimantan Barat
yang tidak dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah
·
Pengelolaan lokasi wisata banyak
dilakukan pihak swasta ataupun kelompok masyarakat
·
Berdampak pada minimnya pemasukan bagi
daerah
Smart City
& City Branding
•
Tidak
hanya berfokus pada pemanfaatan TI dalam penyelenggaraan pemerintahan.
•
Tapi
bagaimana merubah LOKASI menjadi DESTINASI.
Kinerja
Birokrasi Pemerintah Daerah, Birokrasi Berpolitik & Politisasi Birokrasi
The
Political Uses Of Bureaucracy
(Barbara Geddes)
- As a source of particularized benefits for
constituents.
- As a source of patronage and other benefit to politicians
whose support the president need to remain in office and initiate new laws
and program.
- As a source of benefits to member of a political
organization loyal to the president. (creation of loyal political machine)
- As a instrument for effective implementation of
policies and program that benefit groups of citizen in both the short and
long run.
Pola
Rekrutmen ASN
•
Tidak
terdapat kualifikasi yang jelas.
•
Tahapan
rekrutmen (SKB & SKD) tidak dilakukan oleh pakarnya.
•
Core
Value ASN terus berubah, tanpa ada evaluasi capaiannya, dan hanya diberikan
kepada CASN.
•
Lelang
jabatan/promosi/mutasi hanya sekedar formalitas.
•
Bias
kewenangan Penjabat Pembina Kepegawaian Daerah.
Narasumber
IV: Hamjah Bonso,S.An.,M.I.P
Birokrasi
di Indonesia – Kritik yang ditutup rapat –tidak sesuai tugas yang diemban-konotasi
negatif
Model birokrasi indonesia
- Model
Bureaucratic Polity. Akumulasi kekukasaan
pd negara dan menyingkirkan peran masy dri ruang politik dan pemerintahan (Karl D. Jackson).
- Model
Bureaucratic Capitalism (R. Robinson & King)
- Model
Ala Parkinson dan Orwel. Ala Parkinson: pola yg terjadi dmn pertumbuhan jumlah
personil dan struktur dlm birokrasi
tdk terkendali (Hans D. Evers)
Birokrasi Partimonial
- Pejabat
Birokrasi disaring atas kriteria pribadi
- Jabatan
di pandang sebagai sumber kekayaan dan
keuntungan.
- Para
pejabat mengontrol baik fungsi politik dan
administrasi
- Setiap
tindakan diarahkan oleh hub pribadi dan
politik.
Birokrasi Indonesia adalah birokrasi warisan dan
menggunakan gaya kolonial
POTRET BIROKRASI
UU Otonomi Daerah mengemukakan tentang
kewenangan daerah untuk membentuk
organisasi perangkat daerah sesuai
dengan kebutuhan daerah.
Daerah diberikan hak untukmembentuk perangkat
daerah, termasuk didalamnya berupa
lembaga teknis daerah,apabila ada
kebutuhan daerah untuk itu. Dengan demikian,
pembentukan organisasi perangkat daerah merupakan hak daerah. Tetapi persoalannya sekarang
birokrasi daerah dalam membentuk dinas
dan perangakat daerah cenderung untuk
memperbesar struktur organisasinya.
Ciri-cir birokrasi ala Prkinson :
1. Setiap
pejabat negara berkeinginan untuk
meningkatkan jumlah bawahan
2. Saaling
memberi pekerjaan (yang tidak perlu)
Akibatnya, birokrat cenderung meningkatkan
terus jumlah pegawainya tanpa
memperhatikan tugas-tugas yang harus
mereka lakukan.
Hal ini bertolak belakang dgn birokrasi ala
weber (efisien, efektif, rasional, dan
profesional) (Hans Dieter & Tilman
Schiel, 1990)
Papua menjadi
6 provinsi memang perlu dilakukkan pemekaran di daerah papua agar pelayanan
maupun kesejahteraan masyarakatnya lebih baik.
REFORMASI BIROKRASI
Masa Orde Baru:
Birokrasi sbg mesin politik.
Ketidakpastian waktu, ketidakpastian biaya, dan ketidakpastian siapa yang bertanggung jawab
adalah beberapa fakta empiris rusaknya
layanan birokrasi. Lebih dari itu,
layanan birokrasi justru menjadi salah
satu causa prima terhadap maraknya korupsi, kolusi, nepotisme. Pejabat politik yang mengisi
birokrasi pemerintah sangat dominan.
- Tap
MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas KKN
- Undang-undang
No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN
- Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
- Keppres
Nomor 44 Tahun 2000 tentang Komisi
Ombudsmen Nasional, sebagai tindak lanjut dari Keppres Nomor 155 Tahun 1999 tentang
Tim Pengkajian Pembentukan Lembaga
Ombudsmen Nasional
- PP
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Narasumber
V: Rio Yusri M, S.I.P., M Ipol
Kenapa harus
medigitalisasi pemerintahan ?
Apa itu digitalisasi
pemerintahan ?
Ekspektasi Publik di
era serba digital - Digital technology sebagai primary tools (kebutuhan utama) bagi public dalam aktifitas sehari-hari - Mau tidak mau – Birokrasi/Pemerintah harus beradaptasi dan mentransformasi cara pemberian layanan publik, pembuatan kebijakan, keterlibatan publik (kolaborasi) - Kemunculan Konsep baru dalam PA: Kolaborasi : proses pengambilan keputusan kolektif - Tapi, Pemerintah sering
lupa; di beberapa kelompok sosial, akses ke TIK terbatas, dan pada titik kesenjangan digital dan kepercayaan publik yang menurun.
Reform
process of digitalisation in the public administration
(Reformasi proses digitalisasi dalam administrasi publik)
Transformasi Digital Pemerintahan
Kebijakan Politik
Digitalisation
as an institutional Policy
Perubahan Kelembagaan
Institutional
change/ digital maturity
Dampak terhadap peforma dan pegawai
Impacts
on perfor mance and staff
Pengaruh terhadap publik
Effects
on Citizens
Transformasi
Digital Pemerintahan
Digital Transformations
Transformasi, upaya modernisasi
atau inovasi, memperkenalkan teknologi digital
dalam proses bisnis pemerintah. (OECD, 2016). Transformasi digital dapat didefinisikan
sebagai; (1) transformasi proses internal
dan (2) sebagai transformasi hubungan antara
pemerintah dan aktor sosial dan politik lainnya.(OECD, 2016)
Pergeseran konsep
E-government didefinisikan
sebagai penggunaan TIK di sektor publik,
untuk memastikan akses dan penyampaian informasi
pemerintah dan layanan yang berpusat pada
pengguna (user-sentric)(Silcock, 2001. Pemerintah digital mengacu
pada penggunaan teknologi, sebagai bagian
terpadu dari strategi modernisasi pemerintah, untuk menciptakan nilai public (public value). Pergeseran konsep dari
e-government menuju digital government membuat
perubahan yang lebih dalam tata kelola bisnis pemerintahan yang lebih luas (Vlahovic dan Vracic,
2015). Sistem berbasis teknologi baru yang
‘ditransformasi' meningkatkan cara sistem pemerintah beroperasi secara holistik (Barcevicius
et al., 2019).
Masa depan dari
pemerintahan 2030
DIY Democracy, Private Algocracy , Super Collaborative Gov
, Over-regulatocracy
Pandemi mentriger
percepata digitalisasi di dunia.
Eropa menjadi episentrum
transformasi digital pemerintahan di
dunia.Denmark Tertinggi peningkatan digitalisasi pemerintahan.
Indonesia masih jauh
tertinggal dalam digitalisasi pemerintahan dibandingkan tetangga kita
singapura.
Untuk menjadi pemerintahan
digital, banyak instansi pemerintah yang merasa bahwa mengembangkan layanan digital saja sudah cukup. Namun, transformasi digital sejatinya berfokus pada pergeseran fundamental pola pikir dan operasi organisasi dari "melakukan" digital menjadi "menjadi" digital.
Komentar
Posting Komentar